Opportunity Cost - Biaya Peluang
Opportunity Cost (biaya peluang) didefinisikan sebagai suatu
kesempatan mendapatkan keuntungan yang hilang karena keputusan mengambil suatu
pilihan. Keputusan menginvestasikan dunia perusahaan pada pembelian mesin baru
seharga Rp 1 Miliar akan menghilangkan kesempatan perusahaan memperoleh
pendapatan bunga yang diperoleh seandainya uang tersebut didepositokan ke
rekening bank.
Opportunity Cost layaknya digunakan dalam memilih alternatif
investasi di mana pendapatan yang diharapkan diperoleh dari alternatif investasi
yang akan diambil diharapkan harus lebih tinggi dari opportunity cost, karena
opportunity cost merupakan pilihan yang tidak mengeluarkan usaha.
Bayangkan bila anda memiliki 1 Miliar dan dihadapkan pada
pilihan melakukan usaha dagang atau hanya mendepositokannya ke bank. Pendapatan
dari hasil deposito disebut opportuniy cost yang harus diperhitungkan sebelum
memilih menggunakan dana tersebut untuk berdagang. Karena berdagang memerlukan
waktu, tenaga, dan konsentrasi, dan konsentrasi serta beresiko.
Opportunity cost berupa bunga deposito sama sekali tidak
memerlukan hal tersebut dengan resiko kecil. Oleh karena itu, pilihan untuk
melakukan usaha dagang haruslah dengan perkiraan bahwa pendapatan yang
diperoleh harus lebih besar ketimbang opportunity cost-nya. Dengan demikian,
jenis biaya ini penting diketahui terutama dalam mempertimbangkan kesempatan
berinvestasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian Biaya Peluang
(Opportunity cost)
Biaya peluang atau opportunity cost adalah biaya yang
dikeluarkan setiap kegiatan yang diukur dari segi nilai yang hilang sebagai alternatif
terbaik berikutnya (yang tidak dipilih). Biaya peluang ini merupakan
pengorbanan yang terkait dengan pilihan terbaik kedua yang tersedia kepada
seseorang, atau kelompok, yang telah memilih di antara pilihan yang saling
eksklusif. Opportunity cost juga merupakan "biaya" (sebagai manfaat
yang hilang) dari produk yang hilang setelah membuat pilihan. Biaya peluang
juga merupakan konsep kunci di bidang ekonomi, dan telah digambarkan sebagai
pernyataan "hubungan dasar antara kelangkaan dan pilihan". Gagasan
biaya kesempatan memainkan bagian penting dalam memastikan bahwa sumber daya
yang langka digunakan secara efisien. Dengan demikian, biaya peluang tidak
terbatas pada biaya moneter atau keuangan: biaya riil yang hilang karena
output, kehilangan waktu, kesenangan atau manfaat lain yang menyediakan
utilitas juga harus dipertimbangkan dalam biaya peluang.
Perlu dicatat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang tersedia ketika memilih alternatif yang dpilih kemudian saling eksklusif / tergantung satu sama lain. Alternatif yang dimaksud adalah nilai penggunaan terbaik berikutnya. Biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal serta teori waktu dan uang. Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk memiliki lebih dari segala sesuatu dengan membuat pilihan yang berbeda, misalnya, ketika ekonomi berada dalam batas kemungkinan produksi. Dalam model mikroekonomi ini bukan hal biasa, karena individu diasumsikan memaksimalkan utilitas, tetapi merupakan fitur dari ekonomi makro Keynesian. Dalam keadaan ini, biaya peluang adalah sebuah konsep yang kurang berguna.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/international-business/2318987-pengertian-biaya-peluang-opportunity-cost/#ixzz2peOeiJ1D
Perlu dicatat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang tersedia ketika memilih alternatif yang dpilih kemudian saling eksklusif / tergantung satu sama lain. Alternatif yang dimaksud adalah nilai penggunaan terbaik berikutnya. Biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal serta teori waktu dan uang. Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk memiliki lebih dari segala sesuatu dengan membuat pilihan yang berbeda, misalnya, ketika ekonomi berada dalam batas kemungkinan produksi. Dalam model mikroekonomi ini bukan hal biasa, karena individu diasumsikan memaksimalkan utilitas, tetapi merupakan fitur dari ekonomi makro Keynesian. Dalam keadaan ini, biaya peluang adalah sebuah konsep yang kurang berguna.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/international-business/2318987-pengertian-biaya-peluang-opportunity-cost/#ixzz2peOeiJ1D
----------------------------------------------------------------------------------------------
Apa Itu Opportunity Cost?
Bismillah
Secara sederhana, opportunity cost atau biaya
peluang adalah biaya yang timbul karena memilih sebuah kegiatan bisnis tertentu
dibanding kegiatan bisnis yang lain. Katakanlah Anda memiliki modal bisnis
tambahan sebesar Rp 100juta. Dengan uang Rp 100juta tersebut, Anda memilih
untuk menambah jumlah mesin, daripada menyewa ruko baru untuk ekspansi regional.
Kegiatan bisnis A : menambah jumlah mesin,
menghabiskan dana yang sama dengan kegiatan bisnis B (menyewa ruko baru).
Padahal, bila dihitung dan dilakukan riset sedikit, Anda bisa mengetahui bahwa
menambah jumlah mesin baru tidak menghasilkan keuntungan yang sebanding bila
Anda memilih untuk menyewa ruko baru untuk penetrasi pasar. Keputusan Anda
untuk memilih kegiatan bisnis A, berakibat adanya opportunity cost (biaya
peluang) Anda tidak bisa menghasilkan keuntungan sebesar ketika Anda memilih
kegiatan bisnis B.
Opportunity cost bisa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya saat Anda menunggu bis. Ada yang menghabiskan waktu
dengan hanya sekadar melamun/termenung, atau tidur, atau membaca buku. Tentu,
orang yang menghabiskan waktu dengan termenung, akan melahirkan opportunity
cost bila dibandingkan orang yang menghabiskan waktu untuk membaca dan
meningkatkan wawasan/pengetahuannya. Bila mau “diuangkan”, bisa saja kita
berandai-andai waktu yang digunakan orang untuk membaca ini disamakan dengan
waktu untuk (katakan) bertransaksi bisnis.
Contoh lain yang lebih besar, yang dahulu pernah
dekat dengan kita adalah saat harga BBM ingin dinaikkan guna mengurangi beban
anggaran negara untuk subsidi. Uang yang dianggarkan sedemikian besar, yakni
mencapai Rp 100 trilyun. Ini jumlah uang yang bukan main-main. Bila diibaratkan
negara ini seperti sebuah perusahaan besar dengan aset gila-gilaan. Masalahnya,
belum tentu semua orang melihatnya demikian. Orang (biasa) hanya menilai bahwa
kenaikan harga BBM akan menimbulkan chaos yang lebih besar daripada ketika BBM
tetap disubsidi. Padahal (menurut penulis), ada opportunity cost saat
pemerintah lebih memilih untuk memanfaatkan anggara demi mempertahankan harga
BBM.
Berapa besar uang yang dihasilkan oleh orang yang
memilih untuk memanfaatkan waktu dengan baik? Berapa besar lost (kerugian) yang
dialami orang yang salah memilih? Apakah benar, hanya pengalamanlah yang
membuat orang akan cepat dan tepat mengambil keputusan? Anda yakin, saat Anda
memilih untuk membaca tulisan ini hingga habis, tidak ada opportunity cost yang
Anda terima?
Pengertian Biaya Peluang atau
Biaya Ekonomi (Opportunity Cost)
Pengertian
Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost) - Berikut ini artikel yang berhubungan
dengan Opportunity Cost.Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost)
adalah .... selebihnya silahkan baca artikel di bawah ini.
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan.
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan.
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
Contoh lain adalah biaya kuliah
di perguruan tinggi. Jika kamu telah lulus SMA atau MA dan memutuskan untuk
kuliah di perguruan tinggi, kamu mungkin menghitung biaya kuliah (antara lain
uang semester, uang kos, buku pelajaran, uang praktikum, dan uang pembangunan)
berjumlah total Rp. 1o.000.000,00 setahun. Apakah jumlah tersebut adalah biaya
peluang untuk kuliah di perguruan tinggi selama setahun? Bukan! Kamu juga harus
menghitung biaya peluang waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah
lulus SMA atau MA kamu tidak memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah
pabrik, selama setahun kamu bisa mendapatkan gaji total Rp. 13.000.000,00.
Dengan demikian, jika kita menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk
kuliah dan pendapatan yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita
akan mendapatkan biaya peluang kuliah sebesar Rp. 23.000.000,00 (sama dengan
Rp. 10.000.000,00 + Rp. 13.000.000,00).
Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun biaya implisit harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan-keputusan ekonomi. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sesungguhnya (genuine cost).
Konsep biaya peluang ini adalah bahasan sentral dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi selalu mempertimbangkan biaya peluang dari setiap keputusan dalam memenuhi kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam memilih bidang kegiatan produksi, kita harus melakukan perhitungan dengan cermat Misalkan saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor industri. Akibatnya adalah hilangnya kesempatan kerja bagi puluhan juta orang di sektor pertanian karena harus menunggu untuk memperoleh pekerjaan baru di sektor lain. Selain itu, sarana pertanian yang dimiliki menjadi terbengkalai.
Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran.
Di atas kita telah menyinggung biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber daya”. Didalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain, biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai.
Di samping pengeluaran tunai atau biaya eksplisit, perusahaan juga menghadapi biaya implisit yang merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan sumber daya milik perusahaan atau pemilik perusahaan. Untuk memperjelas hal ini, ikutilah ilustrasi berikut.
Hon Juan bekerja sebagai manajer marketing di suatu perusahaan otomotif terkenal di Jakarta. Hon Juan mendapat gaji per bulan sebesar Rp. 12.0o0.000,00. Karena ingin mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer marketing dan membuka usaha sendiri bernama Bengkel Mujur. Bengkelnya menempati rumahnya yang dahulu disewakannya sebesar Rp. 5.00o.o0o,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya sebesar Rp. 5oo.o0o.000,0o yang berbunga Rp. 3.0oo.000,o0 per bulan. Pada Peraga dibawah ini disajikan laporan pengelolaan Bengkel Mujur.
Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit. Perusahaan baru dikatakan memperoleh laba secara ekonomi jika laba tersebut lebih besar daripada biaya peluang atau opportunity cost.
Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan biaya sehari-hari dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Di lain pihak, biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan yang lain.
Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan. Pada contoh perhitungan laba usaha Bengkel Mujur, gaji Hon Juan Rp12.000.000,00, bunga tabungan Rp3.0oo.000,00, juga sewa rumah Rp. 5.000.000,0o merupakan biaya peluang. Mengapa jumlah-jumlah itu disebut biaya peluang ? Sebab, jika Hon Juan tidak membuka usaha bengkel, maka jumlah uang tersebut akan tetap diterima. Pikirkan kembali masalah ini dengan definisi biaya peluang!
Bagaimana hubungan biaya peluang dengan laba? Mari kita lihat kembali laba akuntansi Bengkel Mujur milik Hon Juan. Apakah Bengkel Mujur dapat dikatakan beruntung jika Hon Juan memperoleh laba akuntansi sebesar Rp. 18.000.000,00? Jawabannya belum tentu! Untuk pembuktiannya mari kita tinjau ulang Laporan Perhitungan Laba-rugi Bengkel Mujur dengan mengandaikan penerimaan total Rp. 141.0o0.000,0o yang mengakibatkan laba akuntansi berjumlah Rp. 18.000.000,00.
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaan sebenarnya merugi. Jadi, jika penerimaan Bengkel Mujur hanya Rp. 141.0oo.000, lebih baik Hon Juan kembali bekerja di perusahaan otomotif.
EKONOMI : Jilid 1 Oleh Alam S.
Artikel Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost) yang lainnya :
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk membeli makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya, biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.
Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh berikut:
Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan.
Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.
Sumber Pengertian Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost):
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun biaya implisit harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan-keputusan ekonomi. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sesungguhnya (genuine cost).
Konsep biaya peluang ini adalah bahasan sentral dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi selalu mempertimbangkan biaya peluang dari setiap keputusan dalam memenuhi kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam memilih bidang kegiatan produksi, kita harus melakukan perhitungan dengan cermat Misalkan saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor industri. Akibatnya adalah hilangnya kesempatan kerja bagi puluhan juta orang di sektor pertanian karena harus menunggu untuk memperoleh pekerjaan baru di sektor lain. Selain itu, sarana pertanian yang dimiliki menjadi terbengkalai.
Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran.
Di atas kita telah menyinggung biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber daya”. Didalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain, biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai.
Di samping pengeluaran tunai atau biaya eksplisit, perusahaan juga menghadapi biaya implisit yang merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan sumber daya milik perusahaan atau pemilik perusahaan. Untuk memperjelas hal ini, ikutilah ilustrasi berikut.
Hon Juan bekerja sebagai manajer marketing di suatu perusahaan otomotif terkenal di Jakarta. Hon Juan mendapat gaji per bulan sebesar Rp. 12.0o0.000,00. Karena ingin mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer marketing dan membuka usaha sendiri bernama Bengkel Mujur. Bengkelnya menempati rumahnya yang dahulu disewakannya sebesar Rp. 5.00o.o0o,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya sebesar Rp. 5oo.o0o.000,0o yang berbunga Rp. 3.0oo.000,o0 per bulan. Pada Peraga dibawah ini disajikan laporan pengelolaan Bengkel Mujur.
Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit. Perusahaan baru dikatakan memperoleh laba secara ekonomi jika laba tersebut lebih besar daripada biaya peluang atau opportunity cost.
Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan biaya sehari-hari dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Di lain pihak, biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan yang lain.
Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan. Pada contoh perhitungan laba usaha Bengkel Mujur, gaji Hon Juan Rp12.000.000,00, bunga tabungan Rp3.0oo.000,00, juga sewa rumah Rp. 5.000.000,0o merupakan biaya peluang. Mengapa jumlah-jumlah itu disebut biaya peluang ? Sebab, jika Hon Juan tidak membuka usaha bengkel, maka jumlah uang tersebut akan tetap diterima. Pikirkan kembali masalah ini dengan definisi biaya peluang!
Bagaimana hubungan biaya peluang dengan laba? Mari kita lihat kembali laba akuntansi Bengkel Mujur milik Hon Juan. Apakah Bengkel Mujur dapat dikatakan beruntung jika Hon Juan memperoleh laba akuntansi sebesar Rp. 18.000.000,00? Jawabannya belum tentu! Untuk pembuktiannya mari kita tinjau ulang Laporan Perhitungan Laba-rugi Bengkel Mujur dengan mengandaikan penerimaan total Rp. 141.0o0.000,0o yang mengakibatkan laba akuntansi berjumlah Rp. 18.000.000,00.
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaan sebenarnya merugi. Jadi, jika penerimaan Bengkel Mujur hanya Rp. 141.0oo.000, lebih baik Hon Juan kembali bekerja di perusahaan otomotif.
EKONOMI : Jilid 1 Oleh Alam S.
Artikel Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost) yang lainnya :
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk membeli makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya, biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.
Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh berikut:
Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan.
Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.
Sumber Pengertian Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost):
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Sumber : http://www.infokuh.com/2013/10/pengertian-biaya-peluang-atau-biaya.html
----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang tidak ingin repot, ini sudah saya sediakan juga power pointnya, ini link downloadnya.
DOWNLOAD | Mediafire
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang tidak ingin repot, ini sudah saya sediakan juga power pointnya, ini link downloadnya.
DOWNLOAD | Mediafire
----------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment